Home / Uncategorized / Lestarikan Sungai dan Laut Pegatan: Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?

Lestarikan Sungai dan Laut Pegatan: Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?

Katingan — Sungai dan laut bukan sekadar bentangan air yang membelah alam, melainkan anugerah besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Di tepian Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, dua elemen alam ini menjadi denyut kehidupan bagi masyarakat nelayan yang menggantungkan harapan dan penghidupannya pada hasil laut.

Namun, di balik keindahannya, sungai dan laut juga menyimpan pesan moral: agar manusia tak hanya mengambil, tetapi juga menjaga. Menjaga kelestarian dan habitat makhluk hidup di dalamnya adalah tanggung jawab bersama, agar keberkahan alam ini tetap berlanjut hingga anak cucu di masa depan.

Sebagai wujud rasa syukur sekaligus kesadaran akan pentingnya menjaga alam, masyarakat bersama berbagai pihak menggelar kegiatan Selamatan dan Sedekah Laut Pegatan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025 yang menjadi simbol doa agar sungai dan laut senantiasa tenang, aman, dan memberikan hasil tangkapan yang berlimpah serta membawa keberkahan bagi seluruh nelayan.

“Kami mendukung dan kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan nelayan yang melimpah sekaligus wujud kepedulian Polsek Katingan Kuala untuk memberikan Pelayanan dan apresiasi kepada Nilai-nilai budaya masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian lingkungan dan habitat perikanan.Selain itu pula memotivasi Instansi pemerintah dalam menggerakkan roda pariwisata lokal pesisir di Kec. Katingan Kuala.

Laut dan sungai merupakan sarana yang sangat penting di dalam aktifitas Masyarakat Katingan Kuala sebab belum adanyacakses jalan darat sehingga masyarakat Katingan Kuala menggunakan sungai sebagai jalur transportasinya sehingga perkembangan pembangunan dan perekonomian Kec. Katingan Kuala belum memada sepenuhnya.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak serta warga Katingan Kuala dan para nelayan yang dengan antusias bergotong royong membantu mempersiapkan acara tersebut

Beragam kegiatan telah disiapkan untuk memeriahkan perhelatan ini. Salah satunya adalah Burdah keliling Sungai Pegatan, di mana perahu-perahu nelayan yang dihias indah akan beriringan menyusuri sungai dan laut sambil melantunkan doa dan shalawat sebagai ungkapan syukur.

Selain itu, masyarakat juga akan menggelar doa bersama di beberapa titik penting, seperti Dermaga Utama Pegatan, Pulau Damar, Pulau Sekonyer, dan Batu Mandi. Usai doa, warga akan menikmati hidangan laut bersama — ikan, udang, kepiting, dan aneka olahan khas Pegatan yang dimasak secara bergotong royong.

Kebersamaan dalam menikmati hasil laut inilah yang menjadi makna terdalam dari Selamatan dan Sedekah Laut Pegatan — bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga pesan moral untuk terus menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

Karena pada akhirnya, laut dan sungai bukan sekadar sumber rezeki, melainkan juga cermin dari cara kita bersyukur dan menghargai kehidupan.

Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?

Semoga Katingan Khususnya Kec. Katingan Kuala dan para nelayan daerah pesisir selalu dilindungi Tuhan YME dan mendapatkan hasil laut yang melimpah,” ujar Kapolsek Katingan Kuala.

Dokumen terlampir.

KAPOLSEK KATINGAN KUALA
ACHAMD FACHTAR MANFALUFTI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *